Kisah Judi Slot Online

Seluk Beluk Judi Online dari Sudut Pandang Mantan Pelaku

Bayu bercerita, bahwa judi online juga menggunakan sistem referal. Jika satu pemain berhasil mengajak satu orang lain untuk bermain, maka pemain tersebut akan mendapatkan komisi.

Inilah mengapa Bayu berulangkali mengatakan lingkungan sangat mungkin memengaruhi seseorang untuk terjebak dalam lingkaran judi. Sebab sekalipun dia kalah bermain, pemain yang memberikannya referal tetap mendapatkan komisi.

Judi slot juga umumnya tampil dengan muka dan nama website yang berbeda-beda, namun permainannya sama. Meskipun namanya berbeda, permainan slot yang ditampilkan sebenarnya sama saja, kemungkinan besar dioperasikan dengan bandar yang sama.

Bayu juga mengingatkan bahayanya kecanduan judi bagi pelakunya, terutama jika pelaku masih berusia muda. Karena kecanduan judi tidak terjadi secara fisik, objek candunya bukan berapa minuman atau obat-obatan.

Namun dampak terjadi secara psikologis, membuat pelaku terus menerus denial (menyanggah kenyataan) dan pada akhirnya memengaruhi sikap dan keputusan yang diambilnya.

Dampak judi yang disampaikan oleh Bayu, sama persis dengan yang pernah dibagikan oleh Dennis Lim. Mantan pejudi dan pekerja judi yang kini aktif menjadi pendakwah dan mengedukasi orang lain untuk menjauhi judi.

Menurut Dennis Lim, candu judi membuat orang yang kalah merasa penasaran untuk mendapatkan kemenangan. Namun saat pemain sudah menang, judi membuatnya optimistis untuk terus bermain dengan harapan kemenangan kedua dan seterusnya.

Tidak ada exit strategy dalam permainan judi, kata Dennis, sehingga sangat tidak wajar untuk diteruskan. Padahal, investasi legal sekalipun memerlukan exit strategy untuk menekan real loss, sementara judi tidak.

Judi justru membuat orang kalah semakin penasaran untuk menang. Satu-satunya cara untuk berhenti judi adalah berhenti bermain, persis seperti yang dialami oleh Bayu. Kekalahan harus diterima, bukan dibalas dengan kembali bermain.

Itulah pelajaran dari kisah seorang yang miskin karena judi slot online. Bayu Erlangga yang usahanya sudah jatuh bangkrut, malah semakin terpuruk kondisi ekonominya gara-gara judi online.

Mantan pemain judi online, Rico menceritakan kisahnya saat menjadi kecanduan judi slot online.

Rico mengatakan bahwa permainan online hampir selalu merupakan permainan yang sama, namun dalam permainan online ia tidak mengenal bandar dan lawannya.

Selain itu, saat tergiur dengan game slot online, Rico mengaku tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan ditawari bermain game slot online oleh temannya hingga ia ketagihan.

Hal itu diungkapkan Rico melalui channel YouTuber Korlan yang dipandu oleh Ronny Mahendro beberapa minggu yang lalu. “Dulu saya tidak punya pekerjaan, tapi malah bermain. Saya mempunyai rekening tabungan, kemudian teman saya menawarkan saya untuk bermain game slot online tersebut dan mendapatkan jackpot sebesar Rp 900.000 dan dengan modal awal saya sebesar Rp 125.000. Dan saya kalah, saya penasaran ingin tahu kemarin dimana saya menang. Waktunya sudah tiba, besok kita akan bertarung lagi, siapa tahu besok kita akan menang. Ini menjadi semakin membuat ketagihan,” katanya. Hal itu diungkapkan Rico saat mengaku tidak berbuat apa-apa kepada orang tuanya karena sadar uangnya salah.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengobati temannya dengan membelikannya alkohol dan obat-obatan terlarang (narkoba). “Menang dan bersenang-senang, saya traktir orang tapi saya tidak traktir orangtua saya, salahkan dia. Soalnya uang haram, jadi jangan perlakukan orang tua, perlakukan dengan hal-hal yang haram, seperti minum alkohol, narkoba,” ujarnya. Rico pun menjelaskan pengalamannya saat kalah bermain dalam game slot online, untuk memenuhi keinginannya bermain game tersebut ia meminjam uang di pinjaman online (pinjol) bahkan hingga 10 provider pinjol.

“Saya masuk pagi, sore menang sampai Rp 3 juta karena wasiat saya akhirnya hilang, deposit hilang lagi. 2 tahun (bermain game judi slot online). Awalnya saya main di facebook games dengan memakai chip, dari situ awal nya saya mengenal game tersebut. Saya bisa bermai seharian, biasanya saya begadang sampai pagi ketika saya memakai narkoba dan pergi bermain,” ujarnya. Selain itu, ia sering diijinkan berangkat kerja jika tidak mendapat taruhan sebelum pagi. “Jika saya belum mengembalikan modal saya di pagi hari, saya tidak berhak bekerja.

Makan gak inget, apalagi salat. Gak mandi, gak mandi, gak tidur, sama orang tua aja lupa,” katanya.

“Saya dulu curi duit orang tua juga bilangnya buat jajan, tapi lama kelamaan tahu (digunakan untuk judi online).

Sehari pernah paling besar Rp11 juta, kalah-menang, kalah-menang hingga kalah Rp100 juta. Bukan pure kalah sehari Rp100 juta, tapi ditotalin kalahnya Rp100 juta,” lanjutnya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari YouTuber Korlan pada Rabu, 29 Juni 2023.

Meskipun demikian ia menilai bahwa judi slot online diatur oleh pihak bandar atau admin.

Lihat Sosbud Selengkapnya

Penipuan judi online, yang telah terjadi di Kamboja setidaknya selama tujuh tahun terakhir, menargetkan orang-orang dari negara-negara Asia Tenggara yang membutuhkan pekerjaan. Para korban terpikat oleh iklan lowongan pekerjaan di media sosial dengan iming-iming gaji tinggi dan persyaratan yang mudah. Mereka kemudian dipaksa bekerja dengan mengajak orang-orang berinvestasi ke dalam perjudian di Kamboja, yang memiliki regulasi lemah terkait ini.

Apabila gagal memenuhi target, mereka dipukuli dan dibiarkan kelaparan di ruang penyiksaan. Beberapa korban bisa bebas setelah membayar uang tebusan, yang didapatkan keluarga mereka dengan cara meminjam ke kerabat hingga rentenir.

Mereka yang tidak mampu membayar tebusan memilih bunuh diri atau dibunuh. Organ-organ tubuh mereka lalu dijual ke negara lain.

Salah satu korban asal Vietnam, Chi Tin, kini menanggung utang senilai 88 juta VND atau sekitar Rp55,5 juta dengan bunga 20% per bulan dari rentenir. Korban lainnya seorang gadis berusia 15 tahun, An (bukan nama sebenarnya), asal provinsi Ben Tre, Vietnam, dibebaskan dengan tebusan USD3.640 (Rp53,7 juta) setelah disiksa dan dijual ke tiga perusahaan.

Penipuan serupa di Kota Bavet, yang dikenal sebagai ibu kota perjudian di Kamboja, juga menjebak dan mempekerjakan 600 warga negara Vietnam serta negara-negara lainnya, termasuk 62 warga negara Indonesia dan 66 warga negara Thailand, yang baru-baru ini berhasil diselamatkan.

Ini adalah kisah Tin. Dia menceritakan kejengkelannya, yang berawal dari obrolan singkat di aplikasi pengiriman pesan Zalo, setelah dia melihat iklan lowongan pekerjaan di Facebook.

Pada 22 Juni, seorang sopir menjemput saya di dekat Bandara Tan Son Nhat dan membawa saya ke Provinsi Long An untuk menjemput seseorang.

Saya bertanya kepada sopir, mengapa kami tidak mengarah ke perbatasan Moc Bai. Dia bilang, kami harus menghindari pemeriksaan keamanan.

Dia mengatakan bahwa dia akan membawa saya ke Kamboja dan menunggu di sana, lalu mengantar saya pulang. Kecurigaan saya pun hilang. Setelah itu, kami menuju perbatasan Binh Hiep.

Di perlintasan perbatasan, saya diminta menempuh jalur zig zag menggunakan ojek melewati persawahan untuk masuk ke wilayah Kamboja.

Begitu kami sampai, ada seorang sopir dan seorang anak laki-laki berusia 17 tahun menunggu kami di dalam mobil putih berkapasitas tujuh penumpang dengan plat nomor Kamboja.

Mereka membawa kami ke sebuah perusahaan China di Kota Bavet, yang berdekatan dengan perlintasan perbatasan Moc Bai.

Perusahaan itu berlokasi di kawasan seluas 5.000 m² dengan banyak gedung. Setiap gedung dimiliki oleh dua hingga tiga perusahaan.

Gerbang utamanya berupa pintu dengan dua lapis besi. Pada jarak 50 meter, terdapat gerbang lainnya dengan pos keamanan terletak di sisi kanan.

Setelah menyusuri gedung, ada sebuah pintu menuju kantor dan satu pintu lainnya menuju ke flat.

Flat yang disediakan terlihat seperti asrama pelajar dengan ranjang-ranjang susun.

Terdapat sejumlah pekerja dan penjaga. Para penjaga rutin berpatroli dari gedung ke gedung.

Ada seorang perempuan Vietnam yang mengecek paspor dan sertifikat vaksin Covid kami.

Setelah itu, dia mengecek berapa banyak kata yang bisa kami ketik dalam semenit. Dia tidak menyodorkan kontrak kerja maupun mendiskusikan gaji seperti yang dijanjikan.

Perempuan itu kemudian menyuruh kami beristirahat dan memberi sabun mandi, krim, serta sikat gigi. Dia meminta saya untuk mulai bekerja esok harinya pada pukul 10 pagi.

Esok harinya, saya harus bekerja selama 12 jam mulai pukul 10 pagi dengan waktu istirahat selama 30 menit pada jam 11 siang dan 5 sore.

Mereka memberi saya kartu SIM dari operator Vietnam seperti Viettel, Vina, dan Mobifone untuk membuat akun Zalo dengan foto laki-laki tampan dan perempuan cantik.

Saya diajarkan cara berbicara, berkonsultasi dan mengobrol. Saya harus menghubungi 15 orang setiap hari. Setidaknya lima dari mereka harus menyetorkan uang ke permainan judi, taruhan, dan lotere online sebesar 100 VND hingga 50 juta VND (Rp31,7 juta).

Saya juga harus bisa mengajak tiga sampai lima orang Vietnam untuk datang ke perusahaan kalau saya ingin pulang ke rumah.

Manajer meminta saya patuh bekerja, tidak melawan, dan tidak melarikan diri. Kalau tidak, saya akan dibawa ke ruang penyiksaan untuk disetrum dan dipukuli. Kalau saya bekerja dengan baik, saya akan baik-baik saja.

Bagaimana pun, banyak yang bercerita kalau saya tidak bisa memenuhi target, saya akan dibiarkan kelaparan dan dipukuli.

Tin: "Berapa banyak uang tebusan untuk membebaskan saya?"

Manajer: “US$2.600 (Rp38,5 juta)”

Mereka memberi saya sebuah kartu SIM, sehingga saya bisa mengabari keluarga saya untuk membayar tebusan.

Keluarga saya meminjam uang 88 juta VND (Rp55,5 juta) dari rentenir demi membebaskan saya. Ketika uang tebusan sudah ditransfer, mereka memaksa saya menghapus semua data telepon.

“Saya takut mereka hanya akan mengambil uang tebusan, lalu menjual saya ke perusahaan lain. Jantung saya berdebar dan saya khawatir.”

Saya bertanya kepada manajer dan dia meyakinkan saya, bahwa ini adalah perusahaan bereputasi, kata dia.

Pada 25 Juni, keluarga saya datang ke perbatasan Moc Bai dan menunggu saya di gerbang perusahaan.

Mereka pun membawa saya melewati empat lapis pemeriksaan keamanan untuk keluar dari gedung dan menemui keluarga saya.

Saya menangis begitu melihat ibu saya. Dia sudah tua dan tampak sangat khawatir. Saya bersyukur atas usaha ibu dan kakak laki-laki saya untuk menyelamatkan saya.

“Ibu dan kakakku tersayang, terima kasih karena tidak pernah menyerah denganku.”

Kami pulang ke Vietnam pada hari itu juga. Saya beruntung bisa kembali ke rumah dengan selamat.

IDXChannel—Kisah mantan pekerja judi online dapat menjadi motivasi bagi banyak orang untuk menjauhi judi online. Judi online, seperti yang sering dikatakan orang, dirancang untuk memberikan kemenangan palsu.

Salah seorang mantan pekerja judi online yang pernah membeberkan pengalamannya adalah Dennis Lim, dia mengatakan bahwa bahkan judi secara langsung masih mungkin dimanipulasi, dan judi online dengan mesin sangat mungkin dimanipulasi.

Pengakuan lain dituturkan oleh seorang tamu yang diundang untuk berbincang-bincang di kanal YouTube Uya Kuya. Tamu yang namanya disamarkan ini, mengaku pernah bekerja sebagai digital marketing untuk bandar judi online.

Dia mengetahui iklan lowongan kerja di bandar judi ini dari sebuah situs jual beli barang bekas. Dia melamar kerja di bandar judi berdua dengan sang istri. Dia bertugas mengedit gambar untuk diiklankan ke media sosial.

“Saya ajak banyak orang untuk main judi. Kerja di situ harus ada target, misalnya sebulan harus 100 member. Kalau mau dapat gaji ya harus nembus target. Gajinya Rp4,5 juta per bulan, istri juga begitu. Paling besar pernah Rp10 juta sebulan,” tuturnya.

Orang-orang yang pernah diajaknya main judi, umumnya menempatkan deposit dalam nilai kecil. Sama seperti yang pernah diungkapkan oleh Dennis Lim, cara kerja judi online yang diungkapkan tamu Uya Kuya ini pun sama.

Yaitu bandar memasang algoritma pada situs judi slot. Para pemain sengaja diatur agar kalah pada beberapa putaran, dan baru diberi kemenangan setelah beberapa kali kalah.

Meskipun kemenangan itu terasa menyenangkan, si pemain sebenarnya telah kalah dengan nilai pertaruhan yang lebih banyak dibanding nilai kemenangannya. Apalagi pemain-pemain kecil dengan nilai deposit recehan (uang kecil).

“Sudah pasti hilang duitnya. Karena bos juga targetnya ke pemain kecil, kuantitinya lebih banyak. Bos di sini juga tidak bisa mengubah algoritmanya, jadi tergantung provider di atasnya lagi,” kata dia.

Menurut dia, gimmick win rate tinggi itu hanyalah tipuan yang sengaja dibuat untuk mengiming-imingi pemain baru. Halaman iklan yang menunjukkan win rate itu hanyalah halaman iklan semata, yang jika diklik akan mengantarkan pemain ke website lain.

Dari satu situs, kata narasumber itu, bandar judi bisa mendapatkan minimal Rp30 juta jika pemain sedang sepi. Jika pemain sedang ramai, maka penghasilannya bisa lebih tinggi lagi.

“Ini bos sendiri yang bilang, kalau judi online itu bisa bikin menang kalian tidak akan saya bayar mahal. Berarti intinya kan main judi online itu tidak akan bisa menang,” tambahnya.

Markas judi online tempatnya bekerja berlokasi di Jakarta Utara, dia juga mengaku tempat kerjanya pernah digerebek polisi saat bekerja di bandar judi kedua.

Dia bekerja kurang lebih dalam satu tahun. Katanya, setelah covid-19 judi online mulai merebak. Itulah kisah mantan pekerja judi online yang membagikan pengalaman kerjanya di bandar judi.

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

IDXChannel—Kisah seorang yang bangkrut dan jadi miskin karena judi slot online, dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk menghindari judi dalam bentuk apa pun. Sebab menang kalah dapat ditentukan sepenuhnya oleh bandar.

Mulai banyak cerita pengalaman bangkrut gara-gara judol tersebar di internet, sebagian di antaranya bahkan dikisahkan sendiri oleh individu yang bersangkutan. Salah satunya adalah Bayu Erlangga.

Bayu telah beberapa kali diundang oleh beberapa figur publik di kanal YouTube-nya untuk membagikan pengalamannya selama terjerat judi, misalnya saja Grace Thahir dan Abraham Samad di kanalnya masing-masing.

Bayu Erlangga mulai masuk ke lingkaran judi online saat usahanya mulai bangkrut karena pandemi covid-19. Dalam kanal YouTube Grace Thahir (gt.bodyshot), Bayu membagikan cerita awal mulanya tergiur untuk bertaruh di judi slot online.

“Lucunya, orang yang judi online itu bukan orang-orang yang punya uang. Justru di saat dia nggak punya uang, dia butuh fast track untuk kembali ke kondisi sebelumnya. Kalau kondisi finansial baik, justru tidak butuh judi online,” kata Bayu.

Bayu pun mengaku dia terpengaruh oleh teman-temannya yang lebih dulu bermain judi. Alasannya pun sama, ingin kembali ke kondisi finansial semula dengan jalur cepat. Bayu yang penasaran akhirnya mencari tahu ke teman-teman dekatnya.

Apalagi, pada masa itu iklan judi online hampir ada di mana-mana. Saat itu, kata Bayu, orang-orang pun lebih mudah mengunggah sesuatu yang berkaitan dengan judi, karena peraturan belum seketat sekarang.

Awalnya, Bayu hanya bermain dengan uang Rp100.000 saja dan langsung kalah dalam permainan slot jackpot. Per satu game itu Rp400 saja, dengan maksimum satu kali tekan Rp1 juta. Dari situlah rasa penasarannya muncul.

Lalu setelah enam bulan berjudi, Bayu mulai meningkatkan jumlah depositnya. Selama enam bulan itu, sebenarnya Bayu mulai putus asa. Namun pada saat itu juga dia mendapatkan kemenangan pertamanya.

Bayu mengaku pernah mendapatkan kemenangan Rp10 juta. Dalam wawancara dengan Abraham Samad, Bayu juga mengatakan pernah menang hingga Rp300 juta dalam empat kali penarikan.

Sebenarnya selama enam bulan itu pun, Bayu masih menerima penghasilan dari pekerjaannya. Namun tetap dipakainya untuk judi, berharap agar uang itu berlipat ganda secara instan.

“Makin hancur ternyata. Semakin besar kemenangan yang saya dapat, semakin besar uang yang saya masukin. Ini berulang-ulang terus. Sampai total saya putuskan untuk selesai, dua kendaraan sudah hilang (terjual) dan semuanya berantakan,” aku Bayu.

Dua tahun dia berjudi, tidak ada perubahan positif dalam hidupnya. Teman-temannya yang dulu memengaruhinya ikut berjudi, pun ikut berantakan hidupnya. Syukurnya, Bayu akhirnya mendapatkan pekerjaan yang dapat membuatnya keluar dari lingkar perjudian.

Keputusannya untuk berhenti pun tidak seketika, sama seperti penjudi pada umumnya yang sulit lepas dari perjudian. Pertama-tama Bayu menerima kekalahan judi, menahan diri agar untuk tidak penasaran membalas kekalahannya dengan terus bermain.

Kedua, Bayu memutus akses secara total. Dia membatasi komunikasi dengan orang lain. Terkadang jaringan wifi pun diputusnya dari perangkat secara sengaja, handphone pun dia matikan dalam waktu yang cukup lama.

Bayu juga mengaku, sampai dia bercerita di kanal YouTube Grace Thahir, tak ada keluarganya yang mengetahui bahwa dulu dia pernah terjerat judi. Judi rupanya juga membuatnya tertutup dari keluarganya.